Jika kamu pencinta sejarah dan arkeologi, Museum Pergamon di Berlin, Jerman, adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Terletak di kawasan Museum Island (Museumsinsel) yang termasuk situs warisan dunia UNESCO, museum ini menyimpan artefak megah dari peradaban kuno yang pernah berjaya—dari Babilonia, Yunani, Romawi, hingga Timur Tengah.
Sejarah Singkat Museum Pergamon
Dibangun untuk Menampung Koleksi Raksasa
Museum Pergamon mulai dibangun pada tahun 1910 dan dibuka untuk umum pada 1930. Nama museum ini diambil dari kota kuno Pergamon, yang terletak di Turki modern. Di situlah ditemukan salah satu artefak paling ikonik museum ini: Altar Pergamon.
Dirancang oleh arsitek Alfred Messel dan diselesaikan oleh Ludwig Hoffmann, bangunan megah ini dibuat untuk menampung instalasi arkeologis skala besar yang tak muat di museum biasa.
Salah Satu Museum Paling Terkenal di Dunia
Bersama empat museum lainnya di Museum Island, Pergamon menjadi bagian dari jantung budaya Berlin. Bahkan, sebelum sebagian ruangannya ditutup sementara untuk renovasi, museum ini menerima lebih dari 1 juta pengunjung setiap tahun.
Koleksi Ikonik Museum Pergamon
1. Altar Zeus dari Pergamon
Ini adalah karya arsitektur Helenistik paling terkenal di museum. Altar besar yang berasal dari abad ke-2 SM ini memiliki relief dramatis yang menggambarkan pertempuran antara dewa dan raksasa. Detail ukiran yang luar biasa masih memukau pengunjung hingga kini.
Sayangnya, mulai 2014 hingga 2027, ruang yang menampilkan altar ini ditutup untuk renovasi besar. Namun, pengunjung tetap bisa melihat banyak koleksi luar biasa lainnya.
2. Gerbang Ishtar dari Babilonia
Salah satu daya tarik utama lainnya adalah Gerbang Ishtar, gerbang masuk ke kota Babilonia yang dibangun oleh Raja Nebukadnezar II. Dengan warna biru tua dan dekorasi singa emas, naga, serta banteng, gerbang ini menghadirkan kemegahan Kekaisaran Babilonia ke abad modern.
3. Gerbang Pasar Miletus
Koleksi monumental lainnya adalah Gerbang Pasar dari kota Miletus, kota kuno di Asia Kecil. Struktur marmer raksasa ini berasal dari abad ke-2 M dan merupakan contoh luar biasa dari arsitektur Romawi.
Fasilitas dan Tips Berkunjung
Pengalaman Digital dan Audioguide
Museum Pergamon menawarkan audioguide dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia, untuk memudahkan pengunjung memahami konteks sejarah setiap artefak. Selama proses renovasi, kamu juga bisa menikmati pameran virtual dan instalasi multimedia interaktif.
Tiket dan Akses
Museum buka setiap hari kecuali hari Senin. Disarankan untuk membeli tiket online terlebih dahulu karena antrian bisa cukup panjang, terutama di musim liburan. Tiket juga bisa dibeli dalam paket Museum Island Pass untuk akses ke lima museum sekaligus.