Keindahan Alam dan Kehidupan Tradisional
Desa Wisata Sauwandarek terletak di Pulau Maswar, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Ditempati sejak 1999 oleh 44 kepala keluarga yang berpindah dari Kampung Yenbekwan, desa ini kini dikenal sebagai destinasi wisata yang memukau dengan keindahan alam dan kehidupan tradisional yang kental.
Rumah-rumah di Sauwandarek dibangun dari kayu dengan atap jerami, menciptakan suasana alami dan harmonis dengan lingkungan sekitar. Sebagian besar penduduknya memeluk agama Kristen Protestan Advent Hari Ketujuh, menjadikan desa ini sebagai komunitas religius yang kuat.
Aktivitas Wisata Alam dan Budaya
Snorkeling dan Diving
Sauwandarek menawarkan spot snorkeling dan diving yang luar biasa di Selat Dampier. Para penyelam dapat menjumpai berbagai biota laut seperti kuda laut mini, udang mantis, ikan mandarin, blue ring octopus, ikan kakap, dan barakuda. Spot ini cocok untuk penyelam pemula karena arusnya yang relatif tenang. Tersedia juga kursus diving dengan instruktur bersertifikat PADI dengan harga mulai dari Rp500.000 per sesi.
Telaga Yenauwyau dan Burung Maleo
Di belakang desa terdapat Telaga Yenauwyau, yang dipercaya dihuni oleh penyu putih. Masyarakat setempat meyakini bahwa siapa pun yang melihat penyu tersebut akan mendapatkan keberuntungan. Selain itu, pengunjung dapat menyaksikan burung Maleo Waigeo, spesies endemik Papua yang terancam punah.
Kerajinan Tangan dan Kehidupan Sehari-hari
Para perempuan di Sauwandarek mahir membuat kerajinan tangan seperti topi dan tas dari daun pandan laut. Produk-produk ini dijual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp25.000 hingga Rp50.000, dan menjadi oleh-oleh khas bagi wisatawan. Kehidupan sehari-hari di desa ini mencerminkan kearifan lokal yang harmonis dengan alam.
Akses dan Fasilitas
Untuk mencapai Sauwandarek, wisatawan dapat terbang ke Sorong, kemudian melanjutkan perjalanan laut ke Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat. Dari Waisai, perjalanan dilanjutkan dengan perahu motor ke Sauwandarek. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam. Sebagai bagian dari upaya pengembangan pariwisata, Bank Indonesia telah membantu membangun fasilitas seperti dermaga apung, toilet umum, dan shelter untuk mendukung kenyamanan wisatawan.
Desa Wisata Sauwandarek tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga pengalaman budaya yang autentik. Dengan kehidupan masyarakat yang ramah dan tradisi yang kaya, Sauwandarek menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi para pencinta alam dan budaya.