Waspada, Kelompok Orang Ini Paling Berisiko Tertular TBC

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru-paru tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya.

Penyakit ini menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk dan bersin. Meskipun TB dapat disembuhkan dengan perawatan yang tepat, namun jika tidak ditangani dengan tepat, TB dapat menimbulkan komplikasi yang serius, termasuk kematian.

Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi TB sehingga tindakan pencegahan dan pengobatan dapat segera dilaksanakan.

1. Apa itu TBC?

TBC merupakan penyakit bakteri yang menyerang paru-paru namun dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti ginjal, tulang, dan otot.

TBC menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mengeluarkan tetesan kecil yang mengandung bakteri tersebut. Orang sehat bisa tertular TBC jika menghirup udara yang tercemar ini. Selain itu, TBC lebih mudah menyebar pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Meskipun TB dapat diobati dengan antibiotik, masalah resistensi obat dapat memperburuk penyebaran TB.

Oleh karena itu, mengidentifikasi kelompok risiko terkena TB penting untuk mencegah penyebaran penyakit.


2. Kelompok risiko tinggi terkena tuberkulosis


2.1. Orang-orang menjadi lemah dan sekarat.


Sistem kekebalan tubuh yang melemah merupakan salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko seseorang tertular TB. Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti HIV/AIDS, diabetes, atau penyakit autoimun, memiliki sistem kekebalan yang lemah, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, termasuk TB.

Selain itu, orang yang menerima perawatan imunosupresif, seperti kemoterapi atau obat imunosupresan, berisiko lebih tinggi terhadap penyakit ini.


2.2. Pasien kanker


Orang dengan penyakit paru-paru kronis seperti asma, bronkitis, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) berisiko lebih tinggi terkena TB. Kanker dapat melemahkan sistem pernafasan, sehingga bakteri TB lebih mudah menyebar ke paru-paru. Ketika Anda menderita kanker, tubuh Anda juga kesulitan melawan infeksi.


2.3. Tenaga kesehatan


Petugas kesehatan seperti dokter, perawat, dan pekerja kesehatan lainnya berisiko tinggi tertular TB. Hal ini berkaitan erat dengan penderita tuberkulosis, yang berisiko terpapar banyak kuman, terutama di rumah sakit dan fasilitas perawatan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi petugas kesehatan untuk mengenakan alat pelindung diri (APD) dan mengikuti prosedur yang mengurangi risiko infeksi virus.


2.4. Orang-orang yang tinggal di tempat yang mereka sebutkan


TBC menyebar dengan mudah di tempat yang padat seperti apartemen atau gedung yang ventilasi udaranya buruk. Fitur ini mencegah bakteri tuberkulosis menyebar dengan mudah melalui udara. Oleh karena itu, orang yang tinggal di tempat ramai atau bekerja dengan banyak orang memiliki risiko lebih tinggi tertular TB. Terutama di negara-negara dengan tingkat TB tinggi, di tempat inilah penyakit itu menyebar.


2.5. Anak-anak dan orang dewasa


Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap tuberkulosis. Pada anak-anak, sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sepenuhnya, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi. Pada saat yang sama, sistem kekebalan tubuh orang lanjut usia mulai melemah seiring bertambahnya usia, yang menyebabkan berbagai penyakit, termasuk TBC.


3. Strategi pencegahan tuberkulosis untuk kelompok berisiko tinggi


3.1. BCG


Vaksin BCG (bacillus Calmette-Guérin) adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi anak-anak dari tuberkulosis. Meskipun TB tidak dapat dicegah sepenuhnya, vaksinasi dapat mengurangi risiko penyakit TB yang parah. Vaksinasi BCG sangat penting untuk bayi dan anak-anak, terutama di negara-negara dengan beban TB yang tinggi.


3.2. Penanganan yang tepat terhadap pasien terminal


Bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, pengobatan yang cepat sangat penting untuk mencegah TB. Misalnya, orang dengan HIV/AIDS atau penyakit autoimun perlu menerima pengobatan antivirus yang efektif untuk mengendalikan penyakit mereka dan mengurangi risiko infeksi tuberkulosis.

3.3. Hindari kontak dengan orang yang mengidap penyakit tersebut


Menjauhi orang yang terinfeksi sangat penting terutama bagi orang yang tinggal atau bekerja di lingkungan berisiko tinggi, seperti rumah sakit atau ruang terbatas. Mengenakan masker, menjaga kebersihan, dan memastikan rumah Anda berventilasi baik dapat membantu mencegah penyebaran.


3.4. Pengujian berkelanjutan, kecepatan cepat


Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin bagi kelompok berisiko tinggi seperti petugas kesehatan dan pasien kanker paru-paru. Deteksi dini dan pengobatan dini dapat mencegah penyebaran penyakit dan mempercepat pemulihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *